Perbedaan Antara IP Camera dan CCTV Konvensional(Analog)

gambar-logo-cctv

IP Camera vs CCTV Analog
IP Camera merupakan salah satu teknologi yang paling berkembang dari CCTV, teknologi ini kini perlahan menggusur eksistensi CCTV analog. Kinerja yang cukup kompleks pada IP Camera dan konfigurasi yang lebih mudah, menjadi salah satu alasan kenapa banyak pihak beralih menggunakan teknologi tersebut. Oleh karena itu pada artikel ini kami akan membahas perbedaan antara CCTV analog dan IP Camera.

Salah satu hal yang paling rumit dalam membahas perbedaan antara CCTV analog dan IP Camera adalah spesifikasi yang sangat banyak dan beragam. Hal tersebut tentu saja akan cukup membingungkan pengguna dan terkadang menyebabkan salah paham untuk pihak pembeli. Seperti contohnya, anggapan “garis pada tampilan merupakan resolusi” padahal garis tersebut bukanlah satuan yang bisa digunakan untuk mendefinisikan resolusi sebuah kamera. Kebanyakan anggapan tersebut hanya digunakan untuk memasarkan produk dan kebenarannya tidak bisa di pertanggung jawabkan.

Tujuan dari artikel ini adalah kami hanya ingin menyederhanakan konsep dan menyaring informasi yang ada mengenai CCTV. Karena saat ini banyak sekali jenis dan seri suatu CCTV, maka dengan mengerti konsep dasar mengenai CCTV akan memudahkan anda untuk bisa memilih teknologi, jenis atau seri sebuah CCTV yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Kini anda telah mengerti perkembangan teknologi CCTV melalui sedikit penjelasan diatas, sekarang saatnya untuk mengerti lebih jauh dan memahami perbedaan antara CCTV analog dan IP Camera.

Overview produk

CCTV Analog
CCTV merupakan sebuah perangkat yang bisa digunakan untuk mendapatkan gambar, kamera CCTV analog mampu mendapatkan video maupun gambar. Resolusi dari kamera CCTV analog pun juga bervariasi, dan untuk saat ini hanya terbatas pada resolusi 720×575. 720 pixel merupakan besar pixel yang mendefinisikan resolusi horisontal dan 575 merupakan besar pixel yang mendefinisikan resolusi vertikal.

Video yang terekam pada CCTV memiliki interval sebesar 60, interval ini disebut dengan “field” dan field tersebut di transmisikan ke dalam sebuah perangkat yang bernama receiver (penerima). Kumpulan field disebut dengan “frame”. Ketika sebuah frame di transmisikan maka hal ini disebut dengan interlaced transmission.
gambar-contoh-cctv-analog
Cctv Analog
Untuk mendapatkan video dari sebuah kamera CCTV, ada sebuah kabel yang bernama coax yang bisa digunakan. CCTV analog tersebut terhubung pada sebuah televisi analog pula. Untuk bisa merawat kompatibilitas dengan televisi analog dan membuat televisi tersebut mudah digunakan untuk menampilkan dan merekam kegiatan, sinyal yang keluar dari kamera harus sesuai dengan sinyal biasa digunakan pada televisi.

Ada 2 jenis standart sinyal analog untuk televisi yang populer di dunia, Pertama NTSC, NTSC merupakan jenis sinyal standart yang digunakan pada Amerika utara dan jepang. Kedua, PAL yang meruapakan jenis sinyal standart yang digunakan pada banyak negara, terutama di eropa. Selain itu 2 jenis standart sinyal tersebut, ada juga sinyal bernama SECAM, namun bukanlah sinyal standart yang digunakan pada CCTV.

Sayangnya, jika anda memiliki kamera dengan resolusi yang kecil, anda harus berhati-hati dalam meletakkan posisi kamera dan arah lensa. Dengan mengambil sudut yang lebar tentu saja anda akan mendapatkan tempat yang lebar, dengan begitu tampilan anda tidak akan maksimal jika menggunakan kamera analog. Resolusi dari kamera pun juga tidak akan bisa mengambil gambar, dan gambar yang anda dapatkan bisa saja cenderung buruk.

Namun untuk saat ini memasang CCTV analog hendaknya bisa dipertimbangkan lagi, sistem transmisi dari kamera ke dalam DVR (Digital Video Recorder) masih menggunakan sinyal analog. Meskipun telah menggunakan kabel coaxial, kamera analog yang merekam sebuah kejadian masih menghasilkan noise pada hasil rekaman. Noise tersebut yang mengganggu hasil dan membuat hasil tidak maksimal. Salah satu masalah terbesar dari CCTV analog adalah cara menurunkan noise yang dihasilkan. Selain sulit menurunkan noise yang dihasilkan, sangat sulit juga untuk menurunkan ukuran dari video yang dihasilkan. Jadi hasil akhir dari CCTV analog mungkin tidak maksimal (cenderung besar) dan cenderung buruk.
gambar-diagram-analog
Cara kerja CCTV  Konvensional(Analog)
Apakah hanya itu kekurangan dari CCTV analog? Sayangnya tidak. Kita telah melihat beberapa kelemahan dari hasil rekaman dari CCTV analog. Salah satu kelemahan dari CCTV analog adalah perangkat ini sering salah dalam menggabungkan warna, terkadang terdapat warna yang tercampur di antara warna hitam dan putih. Kesalahan warna ini pun juga cukup terlihat pada hasil yang telah terekam.

IP Camera
IP Camera merupakan teknologi terbaru hasil perkembangan dari CCTV analog. Hasil gambar yang diperoleh kamera CCTV teknologi ini langsung di transmisikan melalui koneksi jaringan yang tersedia berupa “data”. Besarnya ukuran data tersebut sebelumnya telah di sesuaikan dengan protokol jaringan yang telah digunakan. Nama “IP” sendiri merupakan kepanjangan dari Internet Protocol, Internet Protocol merupakan bahasa komunikasi sederhana antara komputer yang digunakan untuk melakukan transmisi data via jaringan internet. Lebih mudahnya bisa di katakan jika IP Camera merupakan komputer sederhana yang digunakan untuk merekam video atau mengakses video.

Sebenarnya IP Camera merupakan sebuah komputer yang menjalankan sistem operasi namun berbeda dengan PC anda. IP Camera ini menawarkan sebuah sistem yang fungsinya telah diatur dan fitur tersebut tidak bisa ditambahkan oleh penggunannya. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan resolusi video yang kita inginkan. Dengan kemampuan kamera yang memiliki resolusi 10.000×20.000 pixel, anda juga bisa mengatur agar bisa merekam video dengan resolusi sebesar 800×800.
ip-camera-merupakan-sebuah-komputer
IP Camera merupakan sebuah komputer
Mari kita bahas teknologi sensor yang digunakan pada IP Camera dan dampaknya terhadap fungsionalitas sistem dan performa.
Sensor: IP Camera yang paling rendah menggunakan sensor yang sama dengan kamera analog biasa. Dengan kata lain, IP Camera paling rendah memiliki resolusi sebesar 720×480 atau 720×576. Namun beberapa IP Camera, masih menggunakan sensor interlaced. Sensor interlaced sendiri merupakan sensor yang biasa digunakan pada kamera analog, sebenarnya kami tidak menyarankan anda menggunakan IP Camera yang masih menggunakan sensor interlaced, karena hasilnya sedikit sekali perbedaanya dengan kamera analog. Pilihlah IP Camera yang menggunakan sensor progressive. Setiap produsen kamera CCTV pasti memberikan sebuah keterangan mengenai sensor yang digunakan, jika tidak ada keterangan anda bisa mencarinya di dalam forum-forum yang ada di internet atau anda bisa menghindari pembelian produk tersebut.

Dengan resolusi yang cukup besar, tipe sensor yang digunakan oleh IP Camera sebaiknya juga berkembang. IP Camera menggunakan sensor progressive. Dengan sensor ini, resolusi pada IP Camera menggunakan ukuran megapixel.

Dengan menggunakan satuan megapixel, kita bisa dengan mudah mengalikan resolusi horisontal dengan resolusi vertikal lalu di bagi dengan 1 juta untuk mendapatkan banyaknya pixel pada kameranya. Jadi, kamera yang memiliki resolusi sebesar 1280×720, memiliki 0.9 pixel di setiap resolusinya, namun biasanya satuan 0.9 ini dianggap mencapai 1 megapixel.

IP Camera memiliki sebuah fitur yang cukup berguna, yaitu mampu mengambil bagian dari sensor data. Karena IP Camera cenderung memiliki resolusi lebih besar dibandingkan dengan kamera analog, anda pastinya memiliki resolusi lebih besar pada area yang anda inginkan, hal ini memudahkan kita untuk bisa menghemat ruang pada harddisk.
cata-kerja-ip-camera-yang-simple
Cara kerja IP Camera yang lebih kompleks namun konfigurasi lebih simple
Perbedaan antara CCTV analog dengan IP Camera
Seperti yang telah dibahas diatas jika IP Camera bisa melakukan transmisi data melalui Internet Protocol, dengan melalui transmisi berbasis Internet Protocol banyak kelebihan yang bisa anda dapatkan, seperti:

Kualitas Gambar: Kamera analog terbaik pun tidak memiliki hasil video yang mampu menandingi hasil IP Camera yang paling rendah. Hal ini dikarenakan resolusi yang digunakan oleh IP Camera lebih baik dibandingkan dengan kamera analog. Dan juga bisa dikatakan jika resolusi yang ada pada kamera analog tidak bisa mencapai angka ½ megapixel. Jika anda memilih IP Camera, pastikan jika memiliki megapixel yang lebih dari 1, seperti 1.3, 2 atau 3 megapixel. Semakin besar megapixel yang dimiliki sebuah IP Camera, maka akan semakin baik dan jelas hasil yang akan di dapat. Sebagai tambahan, bahwa sebuah IP Camera mampu merekam view yang lebih lebar dibandingkan dengan kamera analog, hal tersebut berarti satu IP Camera memiliki potensi untuk bisa mengambil gambar yang sama dengan 1 hingga 2 CCTV analog. Analisa Video: Ini merupakan salah satu fitur yang cukup bagus bagi pengguna IP Camera. Dengan fitur ini, anda bisa mengatur jaringan untuk bisa memahami sebuah kejadian yang sedang terjadi atau telah terjadi pada kamera. Dengan mudah anda bisa mengawasi objek yang hilang melalui kamera tersebut, tentu saja hal ini membuat tingkat keamanan anda menjadi lebih berkembang. Meskipun kejadian tersebut nantinya telah terjadi beberapa jam sebelumnya, jaringan anda akan tetap menyimpan kejadian itu dan memberikan pemberitahuan kepada anda.Fleksibilitas dan Skalabilitas: Ketika menggunakan DVR analog, pengaturan seriap kamera hatus terhubung langsung ke dalam DVR. IP Camera memiliki pengaturan yang berbeda, hal ini dikarenakan IP Camera bisa tersambung ke dalam perangkat keras bernama switch terlebih dahulu. Setelah itu Switch yang menghubungkan lebih dari 1 kamera tersebut bisa di sambungkan kedalam NVR (Network Video Recorder). Hal ini tentu saja mengurangi penggunaan kabel dan lebih efisien. Selain itu, dengan teknologi ini anda tidak perlu khawatir mengenai port yang terbatas pada DVR anda. Dengan menggunakan PoE (Power of Ethernet) dari switch yang anda gunakan kabel Cat 5e atau Cat 6 bisa menjalankan sinyal dan mampu menambahkan tenaga ke dalam kamera anda sekaligus menghapus penggunaan power supply untuk tiap kamera.

Apa it PoE? Apakah cukup penting?

Pada paragraf diatas kita telah membahas PoE (Power of Ethernet), lalu apa sebenarnya yang di maksud sistem PoE sendiri? Sistem PoE merupakan sistem yang mampu menghasilkan tenaga listrik dan transmisi data melalui kabel ethernet. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa teknologi ini bisa mengantarkan tenaga dan data sekaligus, dengan begitu anda bisa mengesampingkan perangkat seperti power supply dan menghemat/mengurangi penggunaan kabel. Dengan menggunakan switch yang memiliki teknologi PoE, anda akan bisa menghubungkan banyak kamera walau hanya menggunakan 1 NVR. Dengan menggunakan beberapa switch yang memiliki port untuk bisa menghubungkan kamera dan anda bisa menghubungkan beberapa swtich yang memiliki beberapa kamera ini kedalam 1 NVR via jaringan yang anda. Jika anda menggunakan CCTV analog, anda akan bekerja lebih rumit dan tidak efisien.
cara-kerja-poe-switch
Cara kerja PoE Switch
DVR vs NVR
Jika sebelumnya anda telah familiar dengan kamera CCTV analog, dan paham dengan cara mengatur atau melakukan konfigurasi kamera CCTV analog, anda pasti mengatahui jika seluruh kegiatan yang terjadi pada kamera, akan selalu disambungkan dengan DVR (Digital Video Recorder) untuk bisa merekam, memproses dan menyimpan seluruh data yang ada. IP Camera menggunakan alat yang hampir sama kerjanya, namun berbeda namanya yaitu NVR (Network Video Recorder). Lalu apa perbedaannya? Yap, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dengan menggunakan perangkat bernama switch, anda bisa menyambungkan banyak kamera dengan hanya menggunakan 1 NVR, hal tersebut tidak bisa dilakukan jika anda menggunakan CCTV Analog. Anda juga mendapatkan kebebasan dan fleksibilitas dalam penempatannya, asalkan antara kamera, switch dan NVR berapa pada satu interface jaringan atau mudahnya berada pada satu LAN (Local Area Network).
perbedaan-dvr-dan-nvr
Perbedaan DVR dan NVR
Secara teknik, proses pengambilan video kedua perangkat ini berbeda. Jika pada CCTV analog, DVR bertanggung jawab untuk melakukan semuanya, mulai dari proses merekam, memproses video hingga menyimpan video. Hal tersebut jauh berbeda dengan IP Camera, pada IP Camera proses merekam dilakukan oleh kamera itu sendiri, lalu hasilnya di transmisikan ke dalam NVR. NVR sendiri tidak membutuhkan banyak software dan biasaya telah menggunakan software bawaan untuk memproses dan menyimpan video. Meski begitu, NVR juga bisa di tambahi softwaresesuai dengan kebutuhan pengguna.
Ketika memilih sebuah NVR, salah satu hal yang bisa jadi bahan pertimbangan penting adalah throughput atau jumlah material atau item yang bisa masuk kedalam sistem atau proses, hal ini cukup penting untuk bisa menjadi standart menentukan performa dari NVR. Performa dari NVR dihitung dengan satuan Mbps.

Semakin besar througput yang ada, maka semakin besar bandwidth yang bisa ditangani oleh NVR. Semakin besar resolusi dan frame rate pada kamera, maka akan semakin besar bandwidth yang di butuhkan.

Kesimpulan

Jadi, pilihannya tergantung anda. Jika anda ingin beralih dari CCTV analog dan menggunakan IP Camera, ada beberapa hal yang sebaiknya anda pertimbangkan. Ini dia beberapa hal yang harus anda pertimbangkan jika ingin beralih:

Pertama, pengeluaran awal merupakan hal yang substansial, artinya cukup penting. Anda akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak jika dibandingkan dengan menggunakan CCTV analog. Tapi perlu di ingat jika kemampuan IP Camera memang jauh lebih bagus dibandingkan dengan CCTV analog. IP Camera pun bisa mengambil view yang lebih lebar jika dibandingkan dengan CCTV analog. View yang didapatkan oleh 1 IP Camera sama dengan view yang bisa di dapat oleh 2 hingga 3 kamera analog. Jadi, mungkin 1 IP Camera memiliki harga yang lebih mahal, namun kualitasnya juga jauh lebih bagus.
Kedua, dengan menggunakan IP Camera, anda bisa menggunakan switch yang berfungsi untuk bisa menyambungkan beberapa kamera kedalam 1 NVR, hal yang tidak bisa dilakukan oleh DVR. Sekali lagi, hal ini bergantung dengan kebutuhan anda sepenuhnya, anda tidak mungkin membeli kamera analog jika anda membutuhkan 5 hingga 15 CCTV kamera.
Ketiga, dengan menggunakan PoE Switch, IP Camera bisa berjalan tanpa perlu tenaga tambahan (power supply). Anda juga tidak membutuhkan terlalu banyak kabel sehingga lebih efisien dan hemat.

Jadi jika anda ingin mengatur sistem keamanan yang baru, IP Camera mungkin bisa jadi solusi yang tepat bagi anda. Jika anda telah memiliki sistem keamanan dan anda sekarang nyaman dengan hanya menggunakan CCTV analog, anda mungkin bisa memikirkannya kembali untuk menggantinya dengan teknologi terbaru. Bagaimanapun juga, kata-kata “analog” sepertinya terdengar seperti jadul atau mungkin terdengar seperti barang lama. Jadi, cukup dipertanyakan jika anda masih ingin mempertahankannya dan mungkin saat ini adalah saat yang tepat untuk beralih menggunakan IP Camera.
Next Post Oldest Post Beranda
Kebijakan Komentar : Silahkan tulis komentar dengan bahasa yang sopan. Komentar tidak akan ditampilkan sebelum Kami moderasi. Respon lebih cepat langsung chat Kami.
Buka KomentarTutup Komentar